Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Tepat lima tahun yang lalu, 26 Februari 2020, anak pertama saya, Ryuga Arkatama Anwar, lahir di dunia. Hanya sekitar kurang lebih satu bulan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Ia lahir di Bogor, Jawa Barat, di sebuah kecamatan bernama Parung Panjang. Saya masih ingat betul bagaimana momen itu menjadi titik balik dalam hidup saya. Ryu, begitu kami memanggilnya, hadir membawa kebahagiaan sekaligus tanggung jawab baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Arti nama Ryuga sendiri memiliki makna yang sangat dalam. Ryuga berasal dari bahasa Jepang yang berarti “Anak yang kaya dan pemberani”. Arkatama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “Permata Terbaik”. Sedangkan Anwar adalah diambil dari nama belakang saya, yang secara makna merupakan bentuk jamak dari “Nur” yang berarti “Cahaya”.
Masa kecil Ryu terbilang dilalui dengan tidak mudah, mulai dari pandemi Covid-19 yang membuat kami tidak bisa membawa Ryu pulang ke kampung halaman. Hingga harus kehilangan banyak waktu bersama saya yang fokus dengan neneknya yang sakit kanker. Padahal, sejak dia umur 1 tahun, dia seringkali lebih memilih tidur bersama saya daripada ibunya.
Sekarang, ia sudah menginjak taman kanak-kanak. Dunia-nya sudah mulai berubah menjadi dunia bermain dan belajar. Sebagai seorang bapak, terkadang saya merasa sedih karena mulai kehilangan momen dengannya.
Seringkali, saya dan istri bergurau, “untung ada adiknya, kalau enggak bingung juga mau ngapain karena Ryu udah mulai gede”.
Selamat ulang tahun, Ryu. Selamat ulang tahun le. Kamu banyak melewati masa sulit sewaktu kecil, semoga hal tersebut menjadi bekal kamu tumbuh menjadi laki-laki hebat di masa depan.